Powered By Blogger

Kamis, 11 Februari 2010

buat sobat periklananku..

ekspektasi dalam tiap kasarnya hidup..
jangan pernah merasa kalah sebelum betul-betul hancur
karena dalam hidup bukan tentang berhasil atau gagal
tetapi tentang seberapa besar kita berusaha
Bukan sebagian dari kita yang akan berhasil,
tetapi semua tanpa terkecuali akan memberikan sesuatu untuk hidup terhadap sesama..

jangan merindukan rembulan di langit mendung
lebih baik berlari terus sambil memegang erat payungmu!
dan kita berdiri merapat di bawahnya
jangan perdulikan mobilitas tertutup yang disebut pengelompokan
karena pengotak-kotakan manusia adalah sebuah kemunafikan!
biar tiap bendera yang kita kibarkan punya warna sama

biar tiap degup jantung kita beriringan senada gemuruh gendang
tidak perduli seberapa saling bersaingnya kita
tidak perduli seberapa besarnya kebencian antar kita
tidak mengubah hal paling esensial bahwa kalian adalah sahabat
yang sama-sama berjuang meruntuhkan dinasti yang bernama keterpurukan!

HEI para Advertiser tolol...
jangan mengharap mentari menjadi semakin lembut
atau gelombang tsunami jauh dari rumah kita...siapa yang berani menjamin?
kalian, kita adalah pelangkah cepat, para pelari yang terlalu tangguh
semoga ada hari dimana kita akan mendirikan tenda bersama-sama
bahu membahu menaklukan semeru sampai jaya wijaya
dari kilimanjaro sampai himalaya

aku percaya kita bisa!
jika mulai kendur semangat kalian
ingat ini baik-baik
Tuhan tidak pernah memberi ikan saat umatnya butuh ikan
dia akan memberimu kail untuk memancing
jika tidak bisa jadi bunga indah di taman
jadilah bunga yang paling berguna bagi sesama

pejalan kaki

ada makna di tiap perjalanan..seperti musafir yang tenggelam dalam teriknya gurun. tapi apa terfikir oleh kita betapa tiap jengkal langkah yang kita buat punya cerita? betapa banyak hal yang kita lewati seiring perjalanan yang kita buat? tiap tempat menyajikan cerita,tiap cerita menyimpan makna, lalu tiap makna akan menjadi sebuah titik balik kita untuk menjalani kehidupan yang semakin misterius. aku bukan petualang, bukan juga penantang alam, bukan pencari mimpi, atau ekspektasi yang tiada berkesudahan. aku suka disebut pejalan kaki, yang mencari tiap cerita dalam tiap pemandangan yang terlihat sederhana. bahkan barisan semut yang berjejer rapi juga punya maksud dan cerita.andai berjalan digaji mungkin aku yang jadi pelamar pertama.

Label