Powered By Blogger

Jumat, 28 Januari 2011

my simple poetry

Akulah kembang api, yang menyinari langit harimu,

Andai kamu tau aku tetap begitu, seperti waktu berlalu, dunia yang mengikuti porosnya

Bumi berputar untuk mempertemukan kita pada wajah dan jiwa-jiwa baru

Aku tak mudah berubah, aku tidak mudah berganti..

Aku selalu suka semua leluconmu, Aku pasti tertawa mengingat candamu

Kamu boleh jadi bintang, yang ketika tinggi akhirnya Cuma bisa kupandangi, tidak apa-apa

Kamu boleh jadi nomor 1, tidak apa-apa

yang ketika berdiri di podium teratas Cuma bisa kuabadikan lewat kamera

Aku tak akan mengekang sayapmu, aku tidak mungkin menjegal mimpimu

Kubiarkan kau menghilang ditelan awan, tidak apa-apa, asal aku tau kamu tetap disitu.

Seperti saat hari dan hati begitu kunikmati, malam-malamku kini begitu berbeda,

Semoga pelangi tetap indah di hidupmu, seperti rembulan yang tetap kesepian..

Aku yang akan berdiri menahan dunia, jika dunia menyerangmu

Aku yang terus di dekatmu, saat tiap pribadi menjauhimu

Jika kau mulai terlupakan, aku akan tetap memandangimu, mengagumimu

Kakiku tidak palsu untuk mengiringi langkahmu

Tanganku nyata untuk menggenggam jemarimu

Wajahku tidak samar untuk terus tersenyum padamu

Hubungan bisa berakhir, tapi rasa sayang tidak sedangkal itu

Jika sempat aku kan mengajakmu menatap aurora

You’ve brighten my life like a polysterine hat

But it melt seen a sun like a life without you

And im waited for you so I keep crying out..without you

Karena semua hal menyebalkan dari kamu tidak pernah mengubahku

Yes I am veracious… and always like that

Within or without you

Hope the best for us

For you

and me

Selasa, 25 Januari 2011

di ujung lorong gelap ini

saat terlahir aku sadari telah tiba dalam sebuah lorong gelap, yang kudengar cuma suara-suara
lorong panjang ini namanya kehidupan, disepanjang jalannya aku terus mencari cahaya
sebuah sinar yang menuntunku ke ujung lorong ini
keluar dari kegelapan ini
tiap orang dibekali sebuah pelita..
agar tidak terantuk kerikil dan terjatuh, walaupun banyak pula yang terjatuh, lalu pelitanya padam. begitu gelapnya hingga yang kaudengar cuma suara langkah kakimu
namun semakin jauh aku berjalan semakin ramai langkah kaki dan pelita di lorong ini
ada yang begitu terang, ada yang begitu redup..
akupun terus berjalan dalam pencarian ini..dengan seberkas pelita yang tersisa..
di perjalanan ini kadang kutemukan teman seperjalanan
kami saling berbagi, kelakar kita bergema di dinding gua
beberapa orang memandang kita sinis, kita tidak perduli
cahaya pelita kita semakin benderang
yang membuat pencarian sinarku begitu menyenangkan,
pelita yang kami bawa bersatu menjadi cahaya yang terang,
menyinari seluruh dinding lorong ini..
sampai akhirnya kami harus berpisah..karena berbeda jalan,
ia membawa serta pelitanya, kini tinggal cahaya redup dari pelitaku yang sendirian
ada kalanya aku juga temukan teman seperjalanan dengan nyala pelita begitu redup,
cahaya yang dia bawa sangat lemah.. pelitaku meneranginya, kuberikan ia sedikit minyak dari pelitaku..ia kembali terang, namun seperti biasa kami berpisah jalan..ia mencari ujung lorongnya sendiri..mencari sinarnya untuk keluar dari lorong ini..
semuanya begitu gelap, terkadang pelitaku juga meredup,
banyak pula kutemukan orang-orang yang kehabisan cahaya sebelum mencapai ujung lorong ini
apakah akan kutemukan wajah-wajah yang kukenal di ujung lorong ini?
apa kita bisa bisa tertawa lebar karena melihat begitu jelas wajah kita di ujung lorong ini?
aku masih berjalan di lorong gelap ini..pelitaku sedang redup
semoga akan ada lagi teman seperjalanan yang mau memberikan sedikit cahayanya untuk pelitaku, supaya tidak membosankan perjalananku, pencarian sinarku
pencarian ujung lorong ini..yeah,, semoga aku temukan kamu disana..
menemukan kalian

sarung pedang yang lebih tajam

jemari yang mengikat kebohongan tingkap langit hati..
kalian adalah pejuang-pejuang kebohongan
yang tenggelam dalam titipan malam
yang mempertahanlkan tirani ambisi..
kita berdiri beriringan, tapi hati dan jiwa kita saling membunuh, saling menikam
dahulu..yeah dulu.. tiap senyuman terasa tulus, terasa penuh kasih
tetapi itu cuma kerikil di pelupuk mata yang belum mengganggu
belum terasa..
sekarang semua sudah jelas..sejelas perasaanku pada kalian
penipu-penipu berkedok sahabat
jangan iri karena kehebatanku
jangan!
akan kutikam jiwamu dengan segenap dendam hatiku
dengan sekuat tenaga aku mengiringi kematian resonansi kebersamaan kita dulu
seperti dahulu..saat belum ada ikatan apapun
pegang tanganku erat sobat..lalu akan kuayunkan seiring kulupas ke arah jurang terjal
biar kamu mampus terhunus curamnya kebencian
kurelakan nafas degilku pada rasa amarah api yang tak mau kupadamkan
tak mau kusiram,..biar musnah ,biar tenggelam didalam titipan dendamku
duhai karibku di dalam ilusi..mohon pengertian dari hatimu..
biarkan aku mengkhianatimu
menghancurkan hatimu
menghancurkan apa yang kau sayangi..yang kau cintai sangat
supaya aku puas..lalu jatuh dalam kesendirian yang kusebut sebagai dunia sendu
tanpa kamu..tanpa kalian
karena lebih baik sendirian daripada bersama seorang pengkhianat!

Label